***** Dzuzant's *****

"Tanpa Berkarya, Sungguh Kita Telah 'Mati'"

Archive for Maret, 2010

Hayyun : Seorang Bayi yang Dibesarkan Rusa

Posted by dzuzant pada Maret 27, 2010

Oleh Dedy Susanto

Dalam literatur Arab klasik ada sebuah novel berjudul ‘Hayyun Ibnu Yaqzhan’ karya Abu Bakar Muhammad Ibnu Abdul Malik Ibnu Thufail. Dalam novel tersebut diceritakan:
Ada seorang bayi bernama Hayyun Ibnu Yaqzhan yang terbuang di suatu tempat terpencil yang tidak pernah dikunjungi orang sama sekali. Karena tempatnya yang angker nan jauh dari perkampungan.
Sang bayi hidup dalam keterasingan dan tak satupun ada orang yang merawatnya. Dia hidup dan dibesarkan oleh seekor rusa hutan yang setia menjadi ibu sekaligus ayah angkatnya. Setiap pagi dan sore seekor rusa datang menyusui sang bayi manusia yang malang itu. Dari bayi sampai dewasa, Hayyun hanya bisa menyaksikan peristiwa-peristiwa alam yang bisu disekitarnya. Baca entri selengkapnya »

Posted in hikmah | Leave a Comment »

Tidak Ada Paksaan Dalam Menulis

Posted by dzuzant pada Maret 27, 2010

Oleh Dedy Susanto
[22.03.’10]

Menjadi penulis bukanlah suatu keharusan. Tetapi kalau tidak ada penulis, alamat dunia akan “kiamat”. Entah apa yang akan terjadi bila penulis Al-Qur’an pada zaman Nabi saw. tidak ada. Entah bagaimana jadinya jika sahabat Usman tidak membukukan kitab suci Al-Qur’an (mushaf Usmani,  yang digunakan umat manusia di seluruh dunia sampai sekarang). Mau mengandalkan para penghafal Al-Qur’an?  Bagaimana kalau mereka mati terbunuh dalam peperangan? Akankah kitab Al-Qur’an  sampai kepada kita kalau para penghafal Al-Qur’an sudah  tiada? Kalaupun sampai, tidak akan se-orisinil atau sesempurna aslinya. Kekuatan pikiran manusia itu sangat terbatas. Dengan kata lain, menulis adalah penyambung sejarah. Berdasarkan semua fakta itu, dapat disimpulkan bahwa menulis itu sangat penting.
Sebagaimana judul tulisan ini, Tidak Ada Paksaan Dalam Menulis, sangat penting kita bahas. Paksaan, maksudnya, adalah memaksa orang lain yang tidak memiliki hasrat untuk menulis. Kecuali memaksa diri untuk bisa menulis (karena ingin menjadi penulis).
Menulis sebagaimana kita pahami sebagai suatu aktivitas yang sangat urgen. Tetapi, bukan sesuatu yang harus dipaksakan terhadap seseorang untuk menjadi penulis. Menjadi penulis itu harus dari dasar hatinya yang paling dalam. Semangat yang besar terhadap sesuatu akan memunculkan potensi dalam diri kita. Ibarat kata, potensi itu bagaikan ‘lebah yang bersembunyi di balik sarangnya’. Jika sarangnya disentuh oleh benda asing dari luar, maka lebah itu akan segera keluar. Setiap manusia dikaruniai potensi masing-masing. Termasuk menjadi penulis. Hanya saja, bagaimana ia lihai memancing potensi (menulis) itu agar keluar.
Masalahnya sekarang, bagaimana memancing potensi menulis itu?
Jawabannya sangat mudah. Pertama. Hasrat. Hasrat hampir serupa dengan niat. Hasrat untuk menggapai sesuatu atau hasrat untuk bisa melakukan sesuatu. Dengan bekal ini (hasrat) disertai dengan keyakinan, manusia akan sampai pada puncak yang ia inginkan.
Kedua. Praktek. Belajar menulis seperti halnya belajar naik sepeda. Sebanyak apa pun buku panduan yang ia baca, sesering apa pun ia mendengarkan nasihat tentang naik sepeda ia tidak akan bisa naik sepeda. Sebelum ia praktek langsung naik sepeda. Demikian juga menulis, seseorang tidak akan bisa menulis kalau tidak terus menerus berlatih menulis. Menulis apa pun yang ia sukai. Bagi pemula, jangan pernah berpikir untuk menulis yang baik. Dan jangan pernah pedulikan rumus-rumus tentang menulis. Orang banyak terjebak di sini. Karena memikirkan bagaimana menulis yang baik. Akhirnya ide di kepalanya hilang. Kalau ide sudah hilang sulit untuk kembali lagi. Akhirnya, kita juga yang rugi.
Ketiga. Tidak putus asa. Pandanglah kegagalan sebagai batu loncatan menuju suatu keberhasilan. Pada mulanya menulis itu sulit tetapi pada step selanjutnya akan mengalir bagai air sungai. Dalam hal ini, kita patut mencontoh sang penemu lampu pijar, Tomas Alfa Edison, yang mengalami kegagalan ratusan kali.

Posted in Kajian Umum | Dengan kaitkata: , | 1 Comment »

BERKAWAN BUKU

Posted by dzuzant pada Maret 6, 2010

Oleh Dedy Susanto

Seorang trainer ditanya, “Apa kunci kesuksesan anda?” dia menjawab, “Saya selalu belajar pada yang terbaik.” Dilihat dari materi dan popularitasnya trainer ini memang terbilang luar biasa. Bisnisnya berkembang pesat di mana-mana, popularitasnya terus naik, pengetahuannya luas, semangatnya tak pernah kendur, tak heran jika dia selalu tampil smart, perfect dan energik. Baca entri selengkapnya »

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

MENGOPTIMALKAN POTENSI PIKIRAN

Posted by dzuzant pada Maret 6, 2010

Oleh Dedy Susanto

Dunia anda merupakan wujud luar dari
pikiran dan sikap anda

(Dough Hooper)

Manusia adalah makhluk Allah yang lebih sempurna, unik, rumit, bahkan paling tinggi derajatnya daripada makhluk-makhluk yang lain. “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (At-Tiin 95: 4). Salah satu yang menjadi pembeda manusia dengan makhluk lainnya adalah Insan al-Natiq, manusia yang berpikir. Sehingga dengan akal pikirannya, manusia mampu memikirkan sesuatu tentang hakikat dirinya dan rahasia-rahasia Allah yang lain. Potensi ini yang tidak dimiliki makhluk lainnya.
Dalam salah satu bukunya, Filsafat Manusia, Zainal Abidin –mengutip pernyataan Raymond E. Fancher– mengatakan bahwa satu-satunya makhluk hidup yang dipandang paling tinggi (derajatnya), yakni manusia, dianggap memiliki jiwa rasional. Sehingga dengan jiwa rasionalnya manusia mampu berpikir secara sadar. Baca entri selengkapnya »

Posted in Uncategorized | 2 Comments »